MANADO, Zonanesia.id – Dukungan terhadap Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Roycke Langie, dalam menjalankan perintah Presiden untuk memberantas kasus korupsi terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat, khususnya organisasi gereja dan organisasi kemasyarakatan (ormas) di Sulawesi Utara.
Dukungan ini bukan hanya berupa ucapan lisan, tetapi juga diwujudkan dalam berbagai bentuk aksi, termasuk melalui media sosial dan kiriman karangan bunga.
Di media sosial, sejumlah organisasi gereja dan ormas menyatakan apresiasi mereka terhadap langkah tegas yang diambil Kapolda Sulut dalam upaya pemberantasan korupsi. Mereka memuji komitmen Kapolda dan jajarannya dalam menjaga integritas serta keadilan di Sulawesi Utara.
Postingan-postingan di platform seperti Facebook, Instagram, dan Twitter diisi dengan dukungan moral, doa, serta harapan agar Polda Sulut dapat terus bekerja secara konsisten dalam menangani kasus-kasus korupsi yang merugikan masyarakat.
Selain itu, karangan bunga yang dikirimkan ke markas Polda Sulut menjadi simbol nyata dukungan masyarakat. Puluhan hingga ratusan karangan bunga terpajang di depan markas polisi, dengan pesan-pesan yang mengungkapkan rasa syukur dan harapan besar agar pemberantasan korupsi di Sulut dapat terlaksana dengan baik.
Beberapa karangan bunga berasal dari organisasi-organisasi besar seperti Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Sulut, Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta berbagai organisasi masyarakat lainnya yang menunjukkan persatuan dalam mendukung agenda pemberantasan korupsi.
Dukungan ini muncul seiring dengan langkah-langkah tegas yang diambil oleh Polda Sulut di bawah kepemimpinan Irjen Pol Roycke Langie dalam beberapa pekan terakhir.
Kapolda Langie, yang mendapat mandat langsung dari Presiden, telah mengarahkan jajarannya untuk melakukan penyelidikan dan penindakan terhadap sejumlah kasus korupsi yang melibatkan pejabat lokal dan pengusaha.
Beberapa operasi yang dilaksanakan telah mengungkap dugaan penyelewengan dana publik di berbagai sektor, termasuk pembangunan infrastruktur dan pengadaan barang dan jasa.
Upaya tegas ini direspons dengan antusias oleh masyarakat yang lama berharap adanya tindakan nyata dalam pemberantasan korupsi di daerah tersebut.
Tidak hanya organisasi gereja dan ormas, namun juga tokoh-tokoh masyarakat, akademisi, dan aktivis antikorupsi turut menyuarakan dukungan mereka.
Mereka menilai bahwa tindakan ini merupakan langkah penting dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan melindungi kepentingan masyarakat dari praktik-praktik korup yang merugikan pembangunan daerah.
Polda Sulut sendiri terus berkomitmen untuk memperluas jaringan penyelidikan guna memastikan bahwa seluruh pelaku yang terlibat dalam korupsi, baik di sektor publik maupun swasta, dapat dibawa ke hadapan hukum.
Kapolda Langie menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja tanpa pandang bulu dan menjamin transparansi dalam setiap proses hukum yang dilakukan.
Dukungan luas dari masyarakat ini memberikan energi tambahan bagi Polda Sulut untuk melanjutkan agenda pemberantasan korupsi.
Kapolda Langie menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan dan menekankan bahwa kerja sama dari seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan dalam menciptakan Sulawesi Utara yang bebas dari korupsi.
Tinggalkan Balasan