Advertisement

Meresahkan Masyarakat, HS Oknum Pimpinan Organisasi Nasional Diduga Pemain PETI di Gunung Lokosina Bolsel

BOLSEL – Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) kian marak. Kegiatan ilegal tersebut salah satunya terjadi di wilayah Kecamatan Kecamatan Pinolosian Timur di area bukit Lokosina Desa Dumagin B.

Berdasarkan informasi yang didapat, aktivitas PETI itu menggunakan alat berat Excapator, untuk mengeruk material gunung dan diolah di bak kolam sistem siram menggunakan bahan kimia jenis Sianida (CN).

Bahkan menurut keterangan sumber resmi, saat ini aktivitas pembuatan bak kolam material degan ukuran besar sedang berlangsung.

Sumber juga menyebutkan bahwa diduga pemilik (Pemodal) PETI tersebut adalah salah satu orang penting pimpinan salah satu organisasi Nasional di Jakarta berinisial HS. Dikatakan lagi bahwa HS pun sering datang mengunjungi langsung aktivitas PETI tersebut.

“Beliau sering datang kemari, bahkan waktu bulan puasa beliau kami lihat sempat tinggal lama disini,” ucap sumber yang meminta namanya dirahasiakan.

Menariknya lagi, akivitas PETI di lokasi bukit gunung Lokosina tersebut, mendapat dukungan dari pemerintah desa (kepala desa) Dumagin B. Sumber juga menyebutkan Sangadi (kepala desa,red) diduga telah menerima hadiah berupa THR dari HS.

“Waktu bulan puasa Sangadi diduga menerima uang yang jumlahnya cukup besar dari HS pemodal PETI” ungkapnya.

Dia juga menyebutkan diduga lagi ada keterlibatan salah satu pengusaha tambang dari Kotamobagu inisial Om Tol, melakukan aktivitas ilegal di lokasi gunung Lokosina.

“Ada juga pengusaha tambang Om Tol yang dulu sukses di lokasi PETI Bakan. Dugaan kami beliau juga masuk sebagai pemodal bekerjasama dengan HS,” sebut sumber yang terus meminta identitasnya tidak disebutkan.

Lebih parahnya lagi kata dia, warga dilarang keras oleh pemilik PETI dan Sangadi naik ke lokasi tambang untuk mengambil material. Warga yang naik di lokasi di usir oleh orang-orang yang berjaga di area lokasi PETI.

“Padahal warga hanya ingin mengambil material untuk di olah yang hasilnya bisa untuk membeli beras dan membiayai anak mereka sekolah. Tapi mereka dilarang oleh Sangadi Desa Dumagin B pergi kesana untuk mengambil batu,” ucapnya.

Mereka meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), untuk menindak tegas pelaku PETI di gunung Lokosina Bolsel, karena sudah jelas mereka hanya untuk mementingkan keuntungan mereka sendiri tanpa memperdulikan masyarakat.

“Kami minta dan sangat harapkan Pak Kapolda dan pak Gubernur, segera menindak tegas pelaku PETI di Lokosina Desa Dumagin. Kami masyarakat sudah sangat resah,” kata warga setempat.

Sampai berita ini turun, upaya konfirmasi kepada HS dan Sangadi Dumagin B, masih terus dilakukan. (tim)

Tinggalkan Balasan