Advertisement

Usai Menikam Zulvickly, Para Pelaku Melakukan Penganiayaan Kepada 2 Korban lainnya di TKP Berbeda

MANADO | zonanesia.id – Jumat 11 April 2025.Pasca tewasnya Finalis Putra Bitung 2025 Zulvickly Laiya (23) ditemukan tidak bernyawa pada Selasa 8 April 2025 pukul 03.00 WIB.

Saat ditemukan, kondisi Zulvickly Laiya sangat mengenaskan.

Ia tergeletak penuh dengan luka tikaman di perut, kaki, dada, dan punggung.

Kronologi Kejadian;
Pihak kepolisian setempat telah menerima laporan tentang kejadian tersebut dan langsung melakukan penyelidikan.

Polisi juga telah melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk mengumpulkan bukti-bukti yang terkait dengan kasus pembunuhan tersebut.

Kapolres Bitung, AKBP Albert Zai melalui Kasat Reskrim Iptu Gede Indra Asti mengungkapkan awalnya korban bertemu dengan empat pelaku.

Keempat pelaku ke sebuah acara di Kelurahan Manembo-nembo sudah membawa senjata tajam (sajam) jenis pisau penikam dan panah wayer.

Diceritakan Kasat, setibanya di lokasi acara, keempat pelaku bertemu dengan korban.

Pada saat itu pelaku Rian langsung melepaskan panah wayer ke arah korban. Namun tidak mengenai tubuh korban.

Kemudian pelaku Vino menikam perut korban sebanyak satu kali. Setelah itu, pelaku Amat menikam punggung korban sebanyak satu kali.

Tak sampai disitu, Vino kembali menikam korban di bagian dada sebelah kiri sebanyak satu kali.

Bukan hanya itu, pelaku Amat kembali menikam bahu kanan Korban sebanyak satu kali.

Setelah tusukan kedua aman, Vino kembali menikam korban ketiga kalinya di bagian kaki kiri korban.

Setelah itu pelaku Refan melepaskan panah wayer kearah korban.

Sebagaimana pengakuan pelaku, panah wayer yang dilepaskannya mengenai bagian rusuk sebelah kiri korban.

Pelaku Dibawah Umur;
Dari empat pelaku pembunuhan di Kota Bitung, tiga di antaranya masih dibawah umur.

Hal itu sebagaimana dikatakan Kapolres Bitung, AKBP Albert Zai melalui Kasat Reskrim Iptu Gede Indra Asti, saat dihubungi Selasa 8 April 2025.

“Keempat pelaku yang kami tangkap, tiga di antaranya masih di bawah umur,” ucap Kasat.
Kasat mengungkap identitas para pelaku.

“Keempat pelaku adalah lelaki berinisial AB alias Vino (17), warga kecamatan Maesa, lelaki RT alias Amat (17) warga Girian.

Kelaki RL alias Refan (15) warga Girian dan lelaki RYP alias Rian Sqil (20) warga Girian,” ungkap Kasat.

Sebelumnya, kasus penganiayaan dengan senjata tajam (Sajam) terjadi di Kelurahan Manembo-nembo, Bitung, Selasa 8 April 2025.

Penganiayaan menyebabkan Zulvickly Anwar Laiya (23) meninggal dunia.

Dengan begitu Polres Bitung menurunkan tim gabungan Patroli Tarsius Presisi dan berhasil menangkap pelaku.

Polisi juga mengamankan barang bukti seperti dua jenis pisau penikam, panah wayer dan pelontar.

“Saat ini keempat pelaku dan barang bukti sudah di Polres Bitung untuk pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya.

Ada 2 Korban Lagi;
Kasat Reskrim Polres Bitung, Iptu Gede Indra Asti mengungkap, selain Almarhum Zulvickly Laiya, masih ada dua orang korban penganiayaan yang dilakukan empat pemuda di Bitung, Sulawesi Utara.

Zulvickly Laiya korban yang meninggal dunia, tapi ada lagi dua korban luka tikam dengan senjata tajam (sajam), saat ini dirawat di rumah sakit,” sebut Kasat, Selasa 8 April 2025.

Iptu Gede Indra Asti menyebut, setelah menganiaya Zulvickly Laiya, para pelaku meninggalkan lokasi tempat kejadian perkara (TKP).

Ke empat pelaku kemudian menggunakan satu sepeda motor dan menuju ke arah perempatan stadion Dua Sudara.

Tiba di perempatan stadion, mereka menendang korban kedua, seorang lelaki Chevin Cristovourus Pinontoan.

Setelah menendang Chevin salah satu pelaku menikam sebanyak satu kali dan mengenai bagian punggung korban.

Setelah itu para pelaku meninggalkan korban dan pergi menuju ke arah Indomaret perempatan D’bos.

Setibanya di depan Indomaret salah satu pelaku menendang korban ketiga yaitu lelaki Christian Tandayu sebanyak satu kali.

Kemudian, salah satu pelaku menikam korban dan mengenai tangan kanan korban sebanyak satu kali.

Dari situ para pelaku langsung pergi melarikan diri menggunakan sepeda motor.

Tinggalkan Balasan