MANADO – Bonyx Yusak Saweho lahir di Manado, Sulawesi Utara, pada 11 November 1982. Kecintaannya pada dunia tinju tumbuh sejak 1995, hingga namanya mulai diperhitungkan setelah tampil gemilang di Kejurnas Junior 1997. Langkahnya terus menanjak, menembus level senior, bahkan memperkuat Pelatnas tinju Indonesia.
Jejak prestasi Bonyx membentang hingga ke ajang internasional. Ia sukses meraih medali di berbagai kejuaraan bergengsi seperti Presiden’s Cup Bali, Asian Games Busan, dan SEA Games 2002.
Puncaknya, ia mengukir sejarah dengan tampil di Olimpiade Athena 2004 sebagai satu-satunya petinju Indonesia di kelas flyweight. Sebuah pencapaian yang mengharumkan nama bangsa di pentas dunia.
Tak hanya di ring tinju, Bonyx juga meniti jalan pengabdian sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) sejak 2002. Kariernya dimulai di Dinas Ketertiban Umum, lalu berlanjut ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Manado.
Dari sana, dedikasinya membawanya menempati berbagai posisi strategis: Lurah Sario Utara dan Sario Tumpaan, Sekretaris Camat Bunaken dan Sario, Camat Tuminting (2020), hingga Camat Wenang.
Meski sibuk dalam birokrasi, kecintaan Bonyx terhadap tinju tidak pernah padam. Ia mengabdi sebagai Ketua Komisi Teknik (Komtek) Pertina Sulut sekaligus Pelatih Kepala dan Ketua Bidang Teknik. Dari tangannya, tim tinju Sulawesi Utara ditempa untuk menghadapi PON XXI 2024 Aceh–Sumut.
Puncak karier birokrasi Bonyx tercapai pada 25 Agustus 2025, ketika ia resmi dilantik sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Manado oleh Wakil Wali Kota Richard Sualang.
Ia pun menjadi salah satu pejabat termuda yang pernah menduduki jabatan dari lurah, camat, hingga kepala dinas.
Kini, Bonyx berkomitmen mengemban amanah ini dengan penuh tanggung jawab. Fokusnya tidak hanya pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan digelar di Manado, tetapi juga pada peningkatan prestasi atlet agar Kota Manado semakin berdaya saing di dunia olahraga.
foto/istimewa
Tinggalkan Balasan